Jumat, 05 Agustus 2016

Puisi



Ketika Tuhan Memanggil

Senandung indah menggema diudara
Berisi seruan cinta Sang Maha Kuasa
Sambung menyambung mengitari dunia
Mengajak raga bersujud pada-Nya

Namun diri terlalu angkuh
Mengabaikan Tuhan tanpa  ragu
Tak sedikitpun batin tersentuh
Padahal jiwa merasa  rindu

Ajakan kasih telah berlalu
Seruan tasbih menyisakan pilu
Panggilan sempurna bagaikan debu
Kesempatan hilang, namun waktu terus melaju

Ruh hanya mampu menjerit sedih
Raga bahagia tak sadar diri
Lupa akan nikmat ilahi
Dikemudian hari barulah ia merintih

Rangkaian Kata


Hidup...
Begitulah kita menyebutnya. Banyak yang berkata bahwa hidup tidaklah mudah, hidup adalah sebuah perjuangan, hidup adalah proses menuju kematian. Tak sedikit pula yang mengatakan bahwa hidup adalah anugerah, sebuah nikmat tak terhingga dan proses yang Maha Sempurna.
Apapun definisi kita terhadap hidup, suka ataupun tidak, kita akan tetap menjalaninya. Karena tak sedikit orang yang menginginkan sebuah kehidupa.
Terlepas dari itu semua, satu hal yang pasti bahwa hidup adalah sebuah pemberian dan adanya pertanggungjawaban. Suatu pemberian yang harus kita jaga, kita syukuri dan kita jalani dengan penuh kesadaran agar tidak ada penyesalan.
Kita tidak bisa menghentikan waktu dan tak akan mampu mempercepat waktu. Semua akan berjalan pada kodratnya. Siapa yang terus berdiam diri, dia akan tertinggal. Siapa yang mencoba membangun diri, dia akan terus maju dan berlari.
Allah menjadikan kita pada titik ini agar kita terus mengenali diri dan mencari rahasia yang tersembunyi.